6 Dampak Negatif dari Merokok Setelah Olahraga

6 Dampak Negatif dari Merokok Setelah Olahraga – Seperti yang telah diketahui, bahaya merokok bagi kesehatan tubuh merupakan hal yang perlu diwaspadai. Bahkan, hal tersebut juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan meski dilakukan setelah berolahraga. Sebetulnya, apa saja bahaya merokok setelah olahraga? Untuk mengetahuinya, Anda dapat menyimak artikel berikut ini hingga tuntas. Apakah boleh merokok setelah olahraga? Perlu diketahui, merokok setelah olahraga merupakan kebiasaan yang salah dan perlu segera dihentikan. Sebab, hal tersebut dapat membuat seseorang tidak bisa memperoleh manfaat olahraga secara optimal. Bahkan, merokok setelah berolahraga juga bisa memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan yang memengaruhi fungsi paru-paru, gangguan fungsi otak, hingga gangguan kardiovaskular. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca Juga : 7 Obat di Gunakan Ketika Menderita Bisul

Memicu Stres Oksidatif secara Berlebihan

Pada dasarnya, olahraga dan merokok sama-sama dapat memicu stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan kondisi ketika terdapat ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa keberadaan stres oksidatif ini merupakan kondisi yang normal jika berada dalam batas wajar. Namun, kebiasaan merokok setelah berolahraga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan stres oksidatif secara berlebihan, yang mana hal ini bisa memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti peradangan kronis, penyakit neurodegeneratif, penuaan dini, hingga meningkatkan risiko kanker.

Gangguan Kardiovaskular

Dilansir dari The Korean Journal of Sports Medicine, kebiasaan merokok dapat menghambat proses pemulihan detak jantung serta meningkatkan rate-pressure product (RPP) setelah berolahraga. Rate-pressure product merupakan parameter yang digunakan untuk menilai kebutuhan oksigen pada jantung selama beraktivitas. Kondisi tersebut diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi serta penyakit jantung. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa olahraga sendiri dapat mengoptimalkan fungsi pembuluh darah serta mengurangi kekakuan pembuluh darah arteri. Namun, kebiasaan merokok setelah olahraga justru dapat menghambat hal ini.

Memengaruhi Fungsi Paru-Paru

Setelah berolahraga, tubuh akan membutuhkan oksigen lebih banyak untuk mendukung proses pemulihan. Karena itu, pernapasan biasanya menjadi lebih cepat dan disertai dengan peningkatan detak jantung setelah seseorang selesai berolahraga. Jika dalam kondisi tersebut tubuh menghirup asap rokok, saluran udara di paru-paru akan menyempit sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas. Akibatnya, kadar oksigen di dalam darah akan menurun.

Lemas

Karena dapat mengurangi kadar oksigen di dalam darah, merokok setelah olahraga juga dapat membuat seseorang merasa lemas dan kelelahan selama masa pemulihan. Hal ini bisa terjadi karena kekurangan oksigen dapat menghambat proses pengolahan energi di dalam tubuh.

Menurunkan Kadar Hormon Testosteron

Secara umum, olahraga dapat memicu peningkatan kadar hormon testosteron yang bisa membantu proses pembentukan otot tubuh. Namun, kebiasaan merokok setelah olahraga justru bisa menurunkan kadar hormon testosteron sehingga turut menghambat pembentukan otot di dalam tubuh. Pasalnya, mengisap rokok dapat merusak sel-sel yang berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron di dalam tubuh.

Gangguan Fungsi Otak

Merokok setelah berolahraga juga dapat meningkatkan kadar karbon monoksida di dalam aliran darah. Perlu diketahui, karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Gas beracun ini bisa mengganggu kinerja visual, menghambat penalaran kognitif, serta memengaruhi keterampilan motorik.

Exit mobile version